Life Style and Fashion

LIFE STYLE

FASHION

Minggu, 22 Mei 2016

1. Peter Says Denim
Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!
Peter Says Denim merupakan brand asal kota Bandung yang berdiri sejak bulan November 2008 dan pemiliknya adalah Peter Firmansyah. Pria asal Sumedang ini sejak SMA memang gemar untuk mengubek-ubek pakaian di pedangang kaki lima, tapi sekarang pria ini sudah berhasil membuat brand sendiri, dan terkenal di Luar Negeri.

Tak butuh waktu relatif lama. Semua itu mampu dicapai Peter hanya dalam waktu 1,5 tahun sejak ia membuka usahanya pada November 2008. Kini, jins, kaus, dan topi yang menggunakan merek Petersaysdenim, bahkan, dikenakan para personel kelompok musik di luar negeri.

Hasrat Peter terhadap busana bermutu tumbuh saat ia masih SMA. Peter yang selesai SMA lalu dia menjadi pegawai toko pada tahun 2003 di surfing industry yang membuat produk seperti Rip Curl, Volcom, Globe, hingga Rusty. Untuk mempromosikan brand produknya, Peter Firmasnyah memanfaatkan internet dengan cara memanfaatkan fungsi jejaring sosial di internet, seperti Facebook, Twitter, dan surat elektronik untuk promosi dan berkomunikasi dengan pengguna Petersaysdenim. Strategi lain yang bisa dilakukan Peter adalah dengan meng- endorse band-band lokal maupun internasional.

Kepandaian bergaul dan sedikit kemampuan marketing membuat brand PSD pun semakin berkibar.Ini merupakan salah satu kebanggan bagi masyarakat Indonesia, untuk bangga terhadap produk lokal, serta menjadi pembelajaran bagi para generasi muda Indonesia.

2. Airplane System

Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!
Distro yang mulai muncul pada tahun 90-an tetap eksis hingga kini. Salah satunya distro Airplane, di Jalan Aceh No 44, Bandung.

Dimotori oleh tiga sahabat yang senang berkreasi sendiri membuat T’shirt dan celana, Fiki Chikara Satari, Helvi, dan Colay, akhirnya mengusung merek Airplane. Dengan modal awal Rp 300 ribu, mereka pasarkan kaos buatan sendiri itu di lingkungan terbatas.

Melihat animo yang bagus, akhirnya pada 2001 atau tiga tahun setelah usahanya dirintis, Fiki dan dua sahabatnya menyewa sebuah tempat di Jalan Aceh 44. “Sewa awalnya dulu hanya Rp 6 juta per tahun, sekarang sudah Rp 60 juta per tahun,” ungkapnya.

Menurut Fiki, bertahan selama 10 tahun memang bukan hal yang mudah di tengah-tengah persaingan antara factory outlet dan mall-mall di Bandung. “Distro sendiri jumlahnya sudah mencapai 300-an. Biar merek kami tetap bisa eksis, kami harus melakukan inovasi terus,” ujarnya. Kini Airplane telah memasok ke 94 distro yang ada di Indonesia.

Sejak 2007, kata dia, Airplane memakai konsep season. Setiap empat bulan satu kali, dibuat tema khusus. “Untuk season awal tahun ini adalah ’seduce you good’. Kami ingin menjadikan awal tahun ini sangat menggoda, tentunya dalam konotasi yang baik,” tuturnya.

Tetap dengan mengusung model yang simpel, T’shirt, celana denim, hingga jaket semua dibuat sedikit ‘menggoda’. Menurut Direktur Kreatif Airplane Gino Herriansyah, warna yang mendominasi pada season kali ini adalah biru, merah, dan kuning. “Dengan adanya tema, memudahkan kami pada saat promosi,” cetus Gino.

Kini jumlah karyawan Airplane sudah mencapai 54 orang. Dengan keseriusan dan inovasi yang terus diasah, Fiki optimistis usahanya akan tetap bertahan di tengah persaingan usaha yang sudah tidak ramah l'agi.

3. Crooz
Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!
Brand yang udah menapaki kakinya di blantika industri kreatif Indonesia sejak tahun 2003 silam ini sudah tidak diragukan lagi keberadaannya sebagai barometer clothingan di Indonesia, mengingat sudah luasnya marketing dan supporting mereka terhadap band dalam maupun luar negeri sebut saja kalau di Indonesia ada Thirteen, PWG dan Sweet As Revenge bahkan rumor mengatakan Sang Legendaris ALM. Mitch Lucker (Suicide Silence) juga memakai produk asal Jakarta ini, wow. 

Selain Berjaya di negeri sendiri , brand yang dimotori oleh Max Crooz asal Jakarta ini juga telah menginjakan kakinya di negeri-negeri tetangga seperti Singapore, Malaysia, Philiphines, Thailand bahkan Jepang.

4.unk347
Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!
Berawal dari kecintaan pada surfing, skateboard, dan desain sekelompok desainer dan artis, membuat label clothing dengan nama 347boardrider.co di tahun 1996. Kecintaan tersebut tentulah menjadi refleksi dalam setiap desain.
Seperti halnya sejarah clothing yang kuat karena komunitas, sekelompok orang ini pun menjual produknya berdasarkan pesanan-pesanan di katalog yang mereka buat.

Hingga akhirnya di tahun 1999, mereka bisa mendirikan outlet sendiri. Masa inilah bisa dikatakan sebagai pionir keberadaan label clothing, tak hanya di Bandung tapi Indonesia. Namun di tahun ini 347boarrider.co pun diubah hanya dengan nama 347.

Sebagai kumpulan anak-anak muda. 347 tak hanya berkutat di seputar bisnis tapi menjadi media bagi anak muda Bandung untuk menumpahkan gagasan dalam bentuk Ripple Magazine. Di mana di dalamnya tertuang hal-hal tentang anak muda Bandung yang tak terbaca oleh media lainnya.

Di sana, mereka mencatat sudut-sudut pandang lain tentang dunia mereka. Di tahun yang sama mereka memproduksi sepatu dengan label 'Indicator Shoes' yang desainnya terinsipirasi skateboarding dan musik rock. Pada tahun 2001, 347 membuka label Boyriders khusus untuk perempuan tapi hanya bisa bertahan satu tahun.

Menurut Yogi, 347 mulai melakukan ekspansi ke luar Bandung sekitar tahun 2000-an yaitu ke Jakarta. Saat ini produk-produk 347 sudah menyebar ke berbagai pelosok tanah air.

5. Ouval RSCH

Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!Kumpulan Brand Fashion Indonesia yang Terkenal! Ayo support local brand!
Ouval Research didirikan oleh tiga anak muda yaitu M. Rizki Yanuar,Firman Firdaus, dan Arif Maskom pada tahun 1997. Ketiganya adalah pemain skateboard. Berawal dari keinginan mereka untuk memenuhi kebutuhan komunitas skateboard. Maka lahirlah ide-ide kreatif dan inovatif hasil pemikiran idealis dari ketiga anak muda itu. 

Kisah sukses ini diawali dengan hasil patungan yang menghasilkan modal sebesar Rp. 200 ribu. Dari modal kecil itu mengalirlah kaos dan sweater karya-karya kreatif dari Ouval, yang dimulai dengan melayani usaha sesuai dengan pesanan dari konsumen juga dengan sistem konsinyasi.

Hingga pada tahun 2000 Ouval Research membuka toko sendiri di Jalan Buah Batu, Bandung dengan modal Rp. 20 juta untuk sewa tempat, disain ruangan dan persediaan barang. Dari sinilah mereka mengawali sukses sebagai pebisnis clothing dengan design kaos dan design sweater yang sukses. Disusul pada tahun 2003 Ouval mengembangkan usahanya dengan membuka toko lagi di di Jalan Sultan Agung, kawasan elit di Bandung, dengan modal Rp. 60 juta. Toko ini yang menjadi perpanjangan distribusi produk kaos dan sweater melalui berbagai distro diluar Bandung

Produk-produk kaos dan sweater Ouval Research telah menyebar lebih dari 100 distro di seluruh Indonesia. Apa yang membuat Ouval Research begitu sukses melakukan penetrasi pasar? Inilah rahasia sukses mereka “Kami Limited Edition” konsumen diberikan pelayanan yang special dengan desain produk yang terbatas tidak banyak ditemukan secara mudah. Ouval Research hanya mengeluarkan 30 design kaos atau sweater setiap bulannya dan tiap kaos dan sweater-nya hanya diproduksi sebanyak 50 sampai 100 buah saja.
Selain terkenal karena teknologinya, Jepang juga diakui berkat kekreatifan anak mudanya berinovasi dalam berpakaian. Tolak ukurnya lihat saja Harajuku, yang merupakan salah satu pusat street fashion di dunia. Di distrik itupun banyak terdapat berbagai macam merek, lokal maupun internasional. Perkembangan fashion di Jepang di tunjang pula dengan industri lokal sana yang bisa bersaing hingga mendunia. #WedWearing kali ini, kami akan berikan brand-brand apa saja yang berhasil mendunia dan mengharumkan nama Jepang. Berikut daftarnya:
1. W)Taps
wtaps-nigo-4
W)Taps dibuat oleh Tetsu Nishiyama, alias TET, pelopor mode di scene Harajuku. Setelah memulai dengan beberapa merek berbeda di awal tahun 90-an, TET meraup pundi-pundi emas setelah membuat W)Taps pada tahun 1996. Produk brand ini banyak terinspirasi dari hal-hal berbau militer, termasuk motif khasnya. Merek ini tercatat pernah berkolaborasi dengan beberapa brand terkenal seperti, Supreme, Stussy, A Bathing Ape, dan Vans.
2. Evisu
1362742049_evisu-jeans
Meskipun Evisu bukan yang pertama dalam memproduksi selvedge denim, tetapi brand inilah yang memberikan pengaruh besar dan mempopulerkan jenis denim ini. Berawal dari sang designer sekaligus pemilik Hidehiko Yamane yang bekerja sebagai pemasok pakaian impor ke Jepang, ia menemukan bahwa hampir tidak ada denim berkualitas di pasar Jepang. Kemudian ia mulai mengumpulkan mesin tenun kuno untuk menganyam selvedge denim, di awal tahun 90-an Yamane mulai dengan memproduksi 14 potong denim yang dijual di sekitar Osaka. Setiap potong dari denim tersebut dibubuhi segel buatan tangan di bagian saku belakang yang membutuhkan kesabaran dalam membuatnya. Tak perlu disangsikan, kini selvedge denim sedang menjadi trend dan memicu minat di seluruh dunia akan vintage denim. Evisu pun menjadi contoh bagaimana industri kecil dijalankan di Jepang.
3. Uniqlo
2000px-UNIQLO_logo.svg
Uniqlo telah meraup kesuksesan di mana perusahaan seperti Gap, dan H&M telah tersandung. Dengan akar yang ditancapkan mulai 1949, tetapi mulai dengan sungguh-sungguh pada tahun 1984, Uniqlo menawarkan konsep fashion store yang selalu berimprovisasi dalam menyediakan pakaian berkualitas dengan harga ramah di kantong konsumen. Brand ini telah memperluas jaringan dengan 100 toko di Jepang pada 10 tahun terakhir termasuk membuka lokasi di jantung kota Harajuku – jantung mode Tokyo -. Pada tahun 2004 brand ini, mulai mengekspansi luar negeri dengan membuka gerai di New York, termasuk Indonesia.
4. Good Enough
goodenough-fall-winter-releasesaugust-1
Brand ini merupakan merek pertama yang dibuat sang legenda Hiroshi Fujiwara. Merupakan merek streetwear klasik yang konsisten memberikan pakaian mengagumkan bagi pemuda Harajuku dan Shibuya di era 90-an. Good Enough mempengaruhi dan menjadi bagian dari scene streetwear Jepang. Inilah karya pertama Hiroshi dalam perjalanannya untuk menjadi godfather of Harajuku dan mendikte tren dunia.
5. Neighborhood
Neighborhood 11
Brand ini lahir berkat adanya subkultur ‘hardcore motorcycle subculture community’ di Jepang. Produknya pun tentu saja bagi mereka yang ingin meniru bagaimana ‘badass’ nya para rider atau pengendara motor. Berbasis di Harajuku dan didirikan tahun 1994 oleh seorang motorcycle enthusiast Shinsuke Takizawa, saat itu ia sedang mencari jalan keluar untuk mengekspresikan kesukaannya. Neighborhood, brand streetwear yang mempertahankan tingkat high-end nya dan menjadi favorit di jalanan Tokyo.
6. Onitsuka Tiger
ASICS.Onitsuka_Tiger.Mexico_66.White.Blue.Red
Onitsuka Tiger memiliki sejarah panjang bagaimana merayu atlet cabang atletik yang dahulu biasa bertelanjang kaki agar terbiasa mengenakan sepatu. Selain itu, tujuan pendiri Kihachiro Onitsuka adalah untuk membangkitkan percaya diri anak-anak di negara yang dilanda perang melalui atletik. Suatu sepatu yang menawarkan banyak inovasi saat itu yang membuatnya populer di Jepang. Perubahan nama merek menjadi ASICS di tahun 1977, membuat brand ini lebih populer tidak hanya di kalangan atlet saja namun juga di kalangan pecinta fashion. Kini siapa yang tak kenal sneakers legenda Onitsuka Tiger, atau ASICS Gel Lyte?
onitsuka_tiger_logo
Ada cerita menarik, sekitar tahun 60-an seorang mantan agen Onitsuka untuk bagian Amerika, mulai menjual sepatu bernama Cortez yang desainnya berdasarkan pada Onitsuka Corsair. Tahukah kamu siapa mantan agen itu? ia adalah Phil Knight, dan bisnisnya bernama Nike.
7. Head Porter
head_porter_logo
Inilah salah satu karya lain milik Hiroshi Fujiwara, tak salah apabila ia disebut godfather of Harajuku. Menjadi otak bagi banyak brand yang ia buat, di Head Porter ia mengkhususkan pada pembuatan aksesoris, seperti tas. Tak membutuhkan waktu lama, brand ini langsung hype dikalangan penyuka fashion di Jepang. Merek ini telah berkolaborasi dengan beberapa top brand lainnya seperti, Mastermind Japan, Comme des Garçons, dan Undercover. Selebihnya, brand ini meluncurkan sub unit yang diberi nama Head Porter Plus yang menawarkan kesederhanaan namun dibalut kualitas dan pakaian yang nampak mengagumkan.
8. Visvim
Daya tarik brand ini adalah mereka membuat sesuatu yang bertentang dengan yang ada. Sang designer Hiroki Nakamura mulai membuat sepatu pada tahun 2000 dan diperluas dengan merambah pakaian. Banyak merek yang hanya memperhatikan estetika visual atau kualitas semata, namun Visvim adalah kombinasi sempurna keduanya.
SENSE visvim 2013 ss
Sejak pertama kali didirikan, Nakamura menekankan kontrol kualitas yang ketat dan etika manufaktur yang dijalankan pada setiap tahapan, agar dipastikan pakaian yang sampai di tangan pelanggan adalah produk terbaik. Kombinasi gaya Amerika dan Streetwear menghadirkan suatu yang segar dan original. Lihat bagaimana John Mayer menjadi pria stylish dengan balutan Visvim.
9. A Bathing Ape
Tak diragukan lagi A Bathing Ape merupakan merek streetwear yang paling berpengaruh dan terbaik yang pernah ada di Jepang. Sang desainer Nigo memulai pada tahun 1993 dengan beberapa kemeja dan hoodies, ditambah dengan sneakers Bapesta. Karyanya yang paling fenomenal tentu saja pattern camo khas nya yang menjadi booming, dan mengambil alih pasar streetwear Jepang di tahun 2000-an.
Bape logo Wallpapers HD 2560x1600
A Bathing Ape konsisten memberikan model yang eksklusif dan ditunjang oleh beberapa produk kolaborasi yang dibuat limited edition. Dengan cetakan dan logo print besar serta digunakan oleh Kanye West dan Pharell William, tentu semua orang menjadi menginginkannya. Tapi karena terbatas itulah hanya sedikit yang bisa mendapatkan Bape dan membuatnya terus diburu.
kanye-west-bape-bathing-ape-spring-2010-lookbook-5
Sayangnya, A Bathing Ape mengalami overhype, dan membuatnya dijual ke Hong Kong IT Group pada tahun 2011. Bape merupakan salah satu brand yang sering dijadikan rujukan, tidak ada merek streetwear di dunia yang bisa mengklaim tidak terpengaruh oleh Bape.
10. Comme des Garçons
Dari awal kelahirnya, brand ini telah menentang gagasan warna, bentuk, dan konvensi dari fashion itu sendiri. Merek ini pertama kali muncul tahun 1970 dari ide kreatif Rei kawakubo yang berani mendekonstruksi konvensi di dunia fashion. Kini Comme des Garçons telah mendominasi pasar high fashion, khususnya bagi pria kontemporer. Tak hanya sampai disitu, ia membuka sub-unit Play dan Homme Deux yang dikhususkan bagi penikmat pakaian streetwear dan pakaian formal sehari-hari.
play-logo
Brand ini menjadi merek yang membuat dunia memperhatikan mode Jepang, dan terus mendominasi di semua lini. Selama hampir 30 tahun hingga sekarang Comme des Garçons telah berada di garis depan di setiap percakapan tentang fashion pria. Membuktikan juga bahwa suatu brand atau merek mampu menempatkan suatu Negara di puncak dunia.
Nah Crowds, itulah beberapa brand asal Jepang yang bisa dibilang terbaik dan mampu bersaing di tingkat dunia. Satu yang bisa dipelajari adalah inovasi, kegigihan, dan menjalankan apa yang mereka yakini membuat mereka ada pada posisi saat ini.
 Dolce & Gabbana merupakan salah satu produk yang sangat terkenal di pertengahan tahun 1980. Mulai dari pembuatan hingga distribusi yang dilakukan oleh D&G dianggap sebagai contoh baik dalam bidang fashion Italia.
Klien mereka juga bukan dari kalangan biasa; mereka adalah orang-orang yang paham dengan fashion dan membuat banyak orang mengikuti gaya mereka. Di antaranya David Beckham, Madonna, Sophia Loren, Zoe Saldana, Channing Tatum dan masih banyak lainnya.
D&G sendiri didirkan oleh dua orang. Yang pertama bernama Domenico Dolce dan yang lainnya bernama Steffano Gabbana. Mereka mempunyai latar belakang berbeda; Dolce merupakan pengusaha butik keluarga sedangkan Gabbana adalah mahasiswa design.
Mereka bertemu di Milan pada tahun 1980 dan mulai bekerja sama untuk membuat rumah mode milik mereka sendiri. Gabbana mulai mencoba dan belajar mendesain baju sedangkan Dolce menjualnya kepada para pelanggan di butik keluarganya di tahun 1982.
Tiga tahun berusaha, akhirnya D&G mulai diakui oleh banyak pihak mengingat karya mereka yang menarik. Sebenarnya saat itu sudah banyak brand ternama yang sudah terlebih dahulu sukses, namun orang-orang ingin mencari angin segar dalam dunia fashion hingga menemukan D&G ini.
Ciri khas Dolce & Gabbana adalah ‘fantastic look’ yang berarti di setiap karyanya ada kesan glam dan spark namun tetap terlihat elegan. Kiblat D&G dalam mendesain bajunya berangkat dari gaya Meditteranian dimana semua gaya terlihat sangat mempesona dalam balutan kain sutera dan wol.
Saat ini, D&G sudah menelurkan produk-produk unggulan lainnya yang siap dipakai oleh kaum jutawan. Di antaranya adalah rok signature D&G yang terlihat sangat extravagant, jaket jersey, kacamata, pakaian siap pakai, gaun malam, tuxedo, sepatu, kaoskaki dan masih banyak lagi.


Bila ingat dengan brand yang satu ini, satu hal yang terlintas pasti sebuah boxer pria atau celana dalam brief bukan? Memang tak salah, Calvin Klein atau yang lebih dikenal dengan CK memang mahir bahkan piawai dalam membuat atau mendesain sebuah pakaian dalam khusus pria.
Namun bukan hanya pakaian dalam saja, CK juga menghasilkan produk-produk yang tak kalah unggul dari para pendahulunya. Sebut saja, jaket, baju, celana jeans, parfum, kacamata dan masih banyak lagi. Tapi dibalik kesuksesan brand CK, siapa sih penemunya?
Adalah Calvin Klein sendiri. Pria kelahrian 19 November 1942 ini adalah seorang lulusan dari Manhattan’s Preeminent Fashion Institute of Technology. Tak seperti lelaki kebanyakan, CK menghabiskan waktunya untuk belajar mendesain baju pria dan wanita.
Inspirasinya dalam membuat desain berasal dari kaum urban di New York yang memiliki style sederhana namun terlihat selalu fresh dan enak untuk dipandang. Hingga akhirnya, CK memberanikan diri untuk membuat clothing line pribadi menggunakan modal seadanya dengan cara mempekerjakan seorang penjahit untuk membuat baju hasil ciptaannya.
Usahanya ini berhasil! Seorang representasi sebuah mall besar di New York melihat seluruh koleksi baju hasil karyanya dan dengan segera membeli 8 koleksi CK untuk dipajang di mall. Tak disangka, hasil karya CK viral di seluruh penjuru Amerika; banyak yang suka dan tertarik dengan karya CK hingga sekarang.
Kini brand CK sudah bisa dilihat dimana-mana, di seluruh dunia. Mulai dari pakaian, parfum, sepatu, aksesoris hingga signature-nya, pakaian dalam. Banyak model dan aktris yang ingin menjadi ambassador Calvin Klein. Sebut saja Justin Bieber dan David Beckham yang berhasil menjadi model pakaian dalam (boxer) Calvin Klein. Berkat mereka, penjualan produk-produk CK selain pakaian dalam pun meningkat setiap tahunnya.

Bila menilik lebih jauh pada abad ke 19, brand ternama yang mulai bersaing adalah Louis Vuitton dan Bvlgari. Namun karena Louis Vuitton bergerak di bidang fashion dan tas sedangkan Bvlgari lebih cenderung memproduksi aksesoris dan perhiasan mewah, maka persaingan tersebut tidak terlalu kentara akibat masing-masing memiliki spesialis yang berbeda.
Bvlgari sendiri sebenarnya memiliki nama Bulgari, namun sang pendiri Sotirios Voulgaris mengubahnya kedalam alfabet versi Latin dan menggabungkannya dengan nama Bulgari yang didapat dari kata Bulgarian. Sebagai catatan, Sotirios merupakan keturunan Bulgarian.
Pada awalnya, Sotirios merupakan seorang pengusaha perhiasan di Paramythia, Yunani. Dia merupakan sosok yang dikenal banyak orang akibat design pada perhiasan yang ia buat. Design anggun dan mewah menjadi ciri khasnya saat itu.
Setelah bisnisnya berjalan lancar walau sempat mengalami kendala, Sotrios menyerahkan semua bisnisnya kepada kedua anaknya Constantino dan Girogio lalu diturunkan lagi pada anak Giorgio, Gianni. Dari sinilah, brand Bvlgari dikenal. Gianni memperluas jangkauan bisnis keluarganya itu ke seluruh dunia.
Perhiasan Bvlgari akhirnya mencapai angka jual tertinggi pada tahun 2011 mengalahkan rumah mode Louis Vuitton. Banyak kalangan konglomerat yang suka dengan design perhiasan keluaran Bvlgari; artistik (Parisian dan bentuk Art Deco), berukuran lumayan besar dengan kunci baja dan berwarna cerah.
Pada masa kini, Bvlgari bukan hanya memproduksi perhiasan saja. Banyak barang-barang keluaran Bvlgari yang mulai diminati banyak orang seperti tas, parfum hingga sunglasses. Bahkan, hotel dan spa Bvlgari pun turut meramikan pasar dunia.


Bila ada yang bertanya, apa merek apparels yang paling tersohor di seluruh dunia? Jawabannya pasti Louis Vuitton. Merek dagang dengan lambang LV yang menjadi signaturenya ini sudah merambah dunia fashion sejak sekitar tahun 1854; menjadikannya merek apparels pertama yang sukses menembus pasar fashion kelas kakap.
Louis Vuitton sendiri merupakan pria kelahiran 4 Agustus 1821 di Anchay, France. Dirinya menjadi seorang desiner bukan atas kemauannya sendiri. Sebenarnya Vuitton hanya memiliki kemampuan dalam membuat boks kayu. Namun saat Napoleon Bonaparte III ditahbiskan sebagai Kaisar di Perancis, kemampuan Vuitton akhirnya berkembang.
Sang istri Napoleon, seorang permaisuri dari Spanyol, mengetahui bakat Vuitton dalam membuat boks kayu terbaik. Ini membuat dirinya dipekerjakan sebagai pembuat boks kayu khusus pakaian pribadi bagi keluarga Napoleon.
Kesempatan ini membuat Vuitton menjadi sangat terkenal, akibat istri Napoleon yang memperkenalkannya kepada seluruh kolega keluarganya yang hampir semua berasal dari royal family.
Setelah berhenti dari keluarga Kaisar Napoleon III, Vuitton membangun usahanya sendiri bersama sang istri Clemence Emilie Parriaux yang dinikahinya pada 22 April 1854. Mulai dari sini lah, usaha dengan monogram LV (lambang quatrefoils dan bunga) yang meliputi jam tangan, pakaian, sepatu, aksesoris, dsb. mulai menjamur ke seluruh dunia.
Hingga saat ini, perusahaan LV sudah merebak ke 50 negara dengan retail shop yang menyentuh angka 500 toko bertempat di spot-spot kenamaan seperti Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, Champs-Élysées di Paris, 66 Plaza di Shangai, The Fifth Avenue di Manhattan, Plaza Senayan di Indonesia dan masih banyak lainnya.



Masa kecilnya yang ia habiskan di panti asuhan membuat daya untuk berkreasinya menjadi lebih menonjol; ia belajar bagaimana menjahit untuk membuat baju-baju bagus yang ia pikirkan.
Voila! Hasil karya Chanel pun akhirnya terwujud! Ia bisa menjual baju rancangannya yang semakin lama semakin terkenal di kalangan wanita bangsawan. Selain baju, Chanel pun membuat parfum yang disukai juga oleh para pembelinya.
Nama Gabrielle Bonheur Chanel sendiri sebenarnya kurang dikenal. Mereka yang mengenal Chanel lebih familiar dengan nama Coco Chanel. Nama ini diperolehnya saat menjadi penyanyi sebelum karyanya dikenal khalayak. Melalui nama Coco Chanel inilah, masyarakat-khususnya para konglomerasi-di seluruh dunia tahu akan karya sophisticated-nya.
Ciri khas Chanel adalah simple namun tetap elegan, mewah dan glamour. Beberapa produk Chanel pun dibuat dari kulit anak sapi dan kulit domba yang mutunya sangat tinggi. Ini membuat model-model baju rancangan Chanel menjadi buruan para artis papan atas seperti Catherine Deneuve, Vanessa Paradis, Nicole Kidman hingga Keira Knightley.
Bahkan dulu aktris legendaris Marilyn Monroe pun memakai busana rancangan Chanel. Di Indonesia sendiri, banyak artis hingga Ibu Negara, Iriana Jokowi, memakai tas keluaran Chanel.


Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
Photograph amateur | Food hunter | Music addict | Traveler. 人生の小さいことを楽しもう。
Diberdayakan oleh Blogger.